Jangan Mengucek-ucek Mata Apabila Terkena Abu Volkanik

0
156

Hari ini abu volkanik Gunung Kelud menyebar dimana-mana, bahkan hingga Malang, Surabaya Bahkan Yogyakarta yang jauhnya lebih dari 200Km dari puncak Gunung Kelud. Banyak yang mengeluh pernafasan serta sakit mata.

Abu Volkanik

Secara geologis, abu volkanik adalah material batuan volkanik yang berasal dari magma panas dan cair yg membeku secara cepat. Batuan beku sejatinya kumpulan mineral yang membeku dan mengkristal dari magma cair. Karena membeku cepat maka magma ini tidak sempat mengkristal dengan baik. Karena tidak mengkristal dalam geologi material bekuannya disebut gelas. Ya mirip gelas kaca yang kita pakai itu.

Dibawah mikroskop abu volkanik ini memiliki bentuk yang runcing-runcing seperti dibawah ini.

Abu volkanik yang berupa butiran berujung runcing, terusun oleh mineral gelas tak berkristal.
Abu volkanik yang berupa butiran berujung runcing, terusun oleh mineral gelas tak berkristal.

Pedih dimata dan menganggu pernafasan.

Karena bentuknya yang runcing-runcing inilah tentunya kita tahu kalau material ini akan menganggu kesehatan. Perlu berhati-hati bila masuk ke mata, PAKAI MASKER dan kalau masuk ke mata JANGAN DIUCEK-UCEK !!

Untuk pengguna contact lens sebaiknya jangan pakai kontak lens dahulu untuk menghindari abrasive dari kornea mata. Gunakan kacamata yg lebih menutup supaya jangan sampai kelilipan.

Abu biasa akan berbentuk berbeda. dibawah ini abu pembakaran batubara, atau asap pembakaran batubara akan terlihat seperti ini:

asap_batubara
abu dari pembakaran batubara

Tentunya terlihat jelas perbedaan antara abu volkanik dengan abu batubara.
Siram pakai air jangan dilap.

Tutuplah barang-barang dari debu volkanik. Tutup mobil anda atau juga barang-barang yg mengkilap lainnya. Seandainya abu ini terkena bahan-bahan yang mengkilap termasuk kacamata anda  jangan langsung dilap, tetapi guyurlah dengan air segera. Gelas ini kalau dilap akan berfunsi seperti amplas. Tentu saja akan mengurangi kilapnya barang-barang milik anda yg perlu juga dilindungi, kan ?

Sumber : Rovicky Putrohari / http://rovicky.wordpress.com

Tinggalkan Komentar