Ketupat, Sejarah dan Filosofinya

0
234

Ketupat, ini dia makanan Indonesia yang selalu ada saat lebaran. Ketupat atau kupat ini berasal dari bahasa Jawa yang berati ngaku lepat (mengaku salah). Dari semua daerah di Indonesia, ketupat memiliki bentuk yang sama dan terbuat dari anyaman janur kuning yang berisi beras lalu dimasak.

Ketupat pertama kali diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga kepada masyarakat Jawa, saat beliau membudayakan tradisi Lebaran. Masyarakat saat itu diajari menganyam menganyam ketupat dengan daun kelapa muda lalu disii dengan beras dan dimasak. Setelah itu ketupat diantarkan pada anggota keluarga atau kerabat yang dituakan. Sejak itulah ketupat jadi lambang kebersamaan.

Anyaman-anyaman yang ada pada ketupat juga memiliki filosofi tersendiri. Anyaman-anyaman pada kulit ketupat itu mencerminkan banyaknya kesalahan manusia. Saat akan dihidangkan, ketupat dibelah dua, dan terlihat warna putih bersih. Hal ini menggambarkan kebersihan dan kesucian hati manusia, setelah menahan nafsu dengan berpuasa dan memohon ampun atas segala kesalahan.

Sementara itu, bentuk ketupat yang sempurna itu melambangkan umat Muslim yang akhirnya mencapai hari kemenangan.

Hingga kini, ketupat masih tetap dipertahankan, bahkan kini ketupat tak hanya bisa ditemukan di Indonesia saja. Ketupat kini mulai tersebar di Asia Tenggara. Misalnya saja di Malaysia, hal ini terjadi karena banyaknya orang orang Jawa yang bermukim di Malaysia.

Dari bentuk ketupat, bentuk segi empat ini wujud dari prinsip “kiblat papat lima pancer” yang berarti empat arah mata angin dan satu pusat. Prinsip tersebut  bermakna empat arah mata angin utama, yaitu: timur, selatan, barat, dan utara yang bertumpu pada satu pusat. Bila salah satu arah mata angin itu hilang, maka keseimbangan alam akan goyah.ini bisa juga diterjemahkan sebagai arah jalan hidup manusia. Kemanapun arah yang ditempuh manusia hendaknya tidak akan lepas dari pusatnya, yaitu Allah Yang Maha Esa. Oleh sebab itu, agar tidak goyah maka manusia harus tetap ingat kepada Sang Khalik sebagai pusat dari segalanya.

Selain tradisi makan ketupat lebaran ini adalah penggunaan sayur opor sebagai pasangannya. Sayur opor juga memiliki filosofi tersendiri. Opor selalu menggunakan santan/santen sebagai bahan yang wajib ada. Dari Bahasa Jawa, kata “santen” yang memiliki makna “pangapunten” atau memohon maaf. (ensiklopediaindonesia.com)

Tinggalkan Komentar