Kue Pancong, Si Gurih Dari Betawi

1
2387

Bentuknya setengah lingkaran, dibuat dari santan, tepung besar, kelapa, dan garam. Hmmm.. paduan yang pas buat menemani sore hari kamu bersama segelas teh manis hangat, pasti bakal sempurna sore hari anda. Gurih-gurih asin dari santan, apalagi ditambah dengan potongan kelapa, dan taburan gula pasir diatasnya, benar-benar menggoda.

Konon jajanan tradisional ini awalnya berasal dari Jakarta. Di beberapa daerah di Indonesia, kue ini memiliki beberapa nama berbeda, di Bandung kue ini disebut kue Bandros, sedangkan di Jawa Tengah dan Yogyakarta, kue ini lebih dikenal dengan nama Serabi Rangin, dan di Bali dinamai Haluman.

Rasa kue pancong benar-benar bikin ketagihan. Paling pas menikmatinya saat hangat-hangat baru matang, rasa gurih dengan sedikit rasa manis yang menggoda. Kulit luarnya yang crispy tapi lembut dan agak creamy didalamnya membuat kue pancong tidak bisa dilupakan rasanya.

Tapi kue yang mirip dengan kue pukis ini sudah mulai jarang ditemui, harga bahan-bahan yang mahal, sedangkan harga kue pancong sendiri masoh terbilang murah, membuat banyak pedagang kue rangin memilih untuk meninggalkan profesi mereka. Bagi anda yang hobi memasak, anda bisa membuat kue pancong anda sendiri di rumah, cetakan kuenya juga mudah ditemukan karena cetakan untuk membuat kue pancong sama dengan yang digunakan untuk membuat kue pukis.

Berikut bahan-bahan dan cara membuat kue pancong:

  • Kelapa yang agak muda 500 gram parut memanjang.
  • Tepung beras 500 gram.
  • Santan 1500 ml.
  • Gula pasir secukupnya untuk taburan.
  • GaramĀ  2 sendok kecil.
  • Minyak sayur secukupnya untuk olesan.

Cara Membuat :

Siapkan wadah campurkan beberapa bahan ini: tepung beras, parutan kelapa dan garam. Masukan santan sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga rata. Siapkan cetakan dan panaskan, kemudian olesi dengan minyak sayur. Tuangkan adonan kedalam cetakan tersebut kemudian tutup. Jika sudah matang, angkat dan taburi dengan gula pasir diatasnya. (Hikari/ensiklpediaindonesia.com – Foto)

Tinggalkan Komentar