Karena daerah Indonesia merupakan daerah yang rawan letusan Gunung Berapi dan terjadi hujan abu penting buat kita mengetahui cara aman terhindar dari bahaya abu vulkanik.
Di luar negri memang mereka menerapkan standar yang tinggi terhadap bahaya abu vulkanik. Para pakar kesehatan menyarankan bagi masyarakat yang berada dalam wilayah yang terkena hujan abu agar menggunakan masker ketika berada di luar ruangan. Masker yang direkomendasikan adalah kategori N 95 atau P2 karena dapat mencegah materi yang berukuran kurang dari 10 mikron hingga 0,3 milimeter particel. Abu vulkanik memiliki ukuran kurang dari 5 mikron yang sangat rentan akan masuk ke saluran pernapasan bagian bawah seperti ke paru-paru. Partikel yang mengandul kristal silika ini berpotensi mengganggu kesehatan saluran pernapasan. Memang jadi kendala masker ini sulit didapatkan di apotik.
Perlu diketahui saat ini yang sering digunakan masyarakat adalah masker surgical yang berwarna hijau muda adalah masker medik yang kerap digunakan dokter saat melakukan operasi pembedahan. Masker ini memang paling mudah didapatkan dan dengan harga murah. Sebenarnya debu masih bisa masuk melalui celah-celah masker karena bahannya tidak terlalu tebal.
Jika dalam kondisi darurat tidak memiliki kedua jenis masker tersebut maka cara mudah anda dapat menggunakan kain yang dibasahi kemudian diusahakan dapat menutup hidung dan mulut. Dengan kondisi basah akan membantu menangkap partikel-partikel kecil. Sebisa mungkin ketika masih hujan abu atau kondisi lingkungan abu vulkanik masih tebal maka usahakan di dalam ruangan.
Berdasarkan International Volcanic Health Hazard Network, para pakar dari Universitas Cambridge Inggris menyarankan beberapa hal untuk menghindari bahaya abu vulkanik, antara lain selalu menggunakan masker dan kaca mata pelindung, serta minum air putih yang cukup, paling tidak untuk 72 jam sekitar 3-4 liter per orang per hari. (yuda/ensiklopediaindonesia.com)
