Kota Bandung yang sejuk memiliki banyak nilai sejarah yang sisa-sisanya masih dapat kita nikmati hingga sekarang ini, salah satu yang kemudian menjadi ikon kota kembang ini adalah Gedung Sate. Disebut Gedung Sate karena pada bangunan bergaya kolonial Belanda ini ada ornamen yang menjadi ciri khas pada menara sentralnya yang bentuknya menyerupai tusuk sate. Meski telah berdiri sejak tahun 1920, hingga sekarang gedung ini masih beroperasi dengan kokoh yang berfungsi sebagai gedung pemerintahan Jawa Barat.
Di jaman Hindia Belanda dikenal dengan nama Gouvernements Bedrijven (GB), gedung ini sejak awal dibangun memang difungsikan sebagai pusat pemerintahan yang pada masa itu dipegang oleh orang-orang Belanda. Gedung Sate merupakan hasil perencanaan sebuah tim beranggotakan Ir. J. Gerber seorang arsitek muda terkenal, Ir. Eh. De Roo, dan Ir. G. Hendriks serta pihak Gemeente van Bandoeng yang melibatkan 2000 oarng pekerja, yang 150 orang diantaranya adalah pemahat berasal dari Kanton sehingga jadilah gedung bergaya Indo-Eropa tersebut. Keutuhan dan kuatnya kondisi gedung hingga sekarang ini tidak terlepas dari penggunaan bahan dan teknik konstruksi yang dipakai kala itu. Dindingnya berbahan dasar kepingan batu berukuran besar, konstruksinya sendiri menggunakan cara konvensional yang profesional tanpa melupakan standar teknik. Gerber sang arsitek memadu padankan segala unsur arsitektur dalam rancangannya seperti tema Moor Spanyol pada jendela, bangunan beraliran Rennaisance Italia dan khusus untuk menara ia memasukkan unsur Asia, dapat dilihat atapnya bergaya pura Bali / Pagoda Thailand, dan ornamen tusuk sate paling fenomenal itu berjumlah 6 buah yang menjelaskan jumlah biaya yang digunakan untuk membangun gedung tersebut mencapai 6 juta Gulden.
Gedung Sate dikenal dengan sebutan Kantor Gubernur sejak tahun 1980, sebelumnya untuk gedung pemerintahan Propinsi Jawa Barat bertempat di Gedung Kerta Mukti di Jl. Braga, Bandung. Ruang kerja Gubernur terdapat di lantai II bersama dengan ruang kerja Wakil Gubernur, Sekretaris Daerah, Para Assisten dan Biro. Saat ini Gubernur di bantu oleh tiga Wakil Gubernur yang menangani Bidang Pemerintahan, Bidang Ekonomi dan Pembangunan, serta Bidang Kesejahteraan Rakyat, seorang Sekretaris Daerah dan Empat Asisten yaitu Asisten Ketataprajaan, Asisten Administrasi Pembangunan, Asisten Kesejahteraan Sosial dan Asisten Administrasi.
Kini Gedung Sate masih berfungsi sebagaimana awal dibuat, selain tentunya menjadi salah satu objek tujuan wisatabagi wisatawan asing maupun domestik. Mereka sengaja berkunjung kemari karena nilai histori yang memang dimiliki gedung ini masih bisa terlihat auranya sampai sekarang. Gedung nan megah tersebut dikelilingi taman yang tertata dengan baik dan apik. Jika anda mengunjungi kota yang juga mendapat sebutan Paris Van Java ini kurang afdhol rasanya bila belum berfoto di depan Gedung Sate, ikonnya kota Bandung. (Arisca Meir/inloveindonesia.com) (Foto: commons.wikimedia.org)