Indonesia kaya akan budaya dan tradisi-tradisi unik, salah satu nya adalah tradisis pukul sapu yang ada di Maluku. tradisi ini dilakukan setiap tahun sekali tepat nya pada hari ke 7 pada bulan syawal. tradisi unik ini dilakukan di dua desa yang bertetangga yaitu Desa Mamala dan Desa Morrela. Desa ini berjarak sekitar 40 kilo meter dari Kota Ambon.
Ada 2 versi cerita asal muasal dari tradisi Pukul Sapu ini. Versi yang pertama ercerita tentang perjuangan Kapitan Telukabessy yang memimpin perjuangan rakyat Maluku untuk melawan VOC tahun 1636-1646. Setelah dikalahkan, Kapitan Telukabessy dihukum mati. Kemudian pasukannya membubarkan diri dengan acara pukul sapu.
Sedangkan versi lain dari cerita dibalik tradisi pukul sapu yang lainya adalah tradisi pukul sapu dilakukan untuk mengenang pembuatan Masjid Tua di Mamala pada tahun 1646. Perbedaan makna tidak lah penting bahkan perbedaan ke duanya diharapkan semakin memperkokoh persaudaraan di tanah Maluku baik itu antar suku atau pun antar kepercayaan.
Tradisi Pukul Sapu cukup terkenal hingga tak heran jika pada setiap pelaksananya selalu di banjiri penonton baik penduduk dari Desa Mamala dan Morella ataupun dari kota Ambon yang sengaja datang ke tempat ini.
Ditengah gencarnya budaya-budaya modern yang masuk ke Indonesia, Maluku tetap hangat dengan Tradisi Pukul Sapu yang hingga kini bertahan di Desa Morella dan Mamala, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku. Para pemuda dan lelaki dewasa ikut dalam pukul sapu di Morella dan Mamala. Mengikuti tradisi pukul sapu merupakan sebuah kebanggaan dan ujian kejantanan sebagai seorang laki-laki.
Tradisi Pukul Sapu tidak berlangsung lama. hanya 30 menit saja. bagi warga tasala tradisi pukul sapu juga di artikan sebagai ungkapan syukur karena telah ditemukanya minyak tasala yang bisa menyembuhkan segala penyakit. (Hikari/inloveindonesia.com)