Papeda atau bubur sagu adalah, makanan pokok penduduk asli di Maluku dan Papua. Hal ini umumnya ditemukan di kawasan timur Indonesia.
Bahan utama papeda adalah berasal dari tepung sagu yang berasal dari pohon sagu. Tidak hanya dikenal di kawasan timur Indonesia, tetapi juga dikenal oleh masyarakat rumpun melayu yang lain, seperti Malaysia dan Brunai. Bahkan makanan yang disebut papeda ini, dikenal juga di sana dengan nama ‘Linut’. Selain itu, di Sulawesi Selatan, khususnya masyarakat daerah Luwu (Kota Palopo, Kabupaten Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur), papeda dikenal dengan nama ‘Kapurung’.
Kebiasaan untuk masyarakat Maluku dan Papua, papeda disajikan bersama menu lain “kuah ikan kuning” dan ikan bakar atau goreng. Walaupun dapat disajikan dengan menu yang lain, namun khususnya untuk masyarakat Maluku, papeda dipasangkan dengan (sayur) “kuah ikan kuning”.
Tak hanya dengan ikan kuah kuning, papeda juga bisa dipadankan dengan steak ikan gabus Papua, kuah asam kepala gabus, ikan bobara rica-rica dan masih banyak lagi.
Untuk mengambil papeda dari tempatnya “bale papeda” menggunakan “gata-gata” (terbuat dari bamboo) agar bisa disantap dan ada orang tertentu yang akan menaruh / bale papeda ke piring yang sudah di ada kuah ikannya. Papeda dimakan tidak memakai sendok tetapi disantap langsung dari piring, bagi yang belum terbiasa, silahkan memakai sendok untuk memasukannya ke dalam mulut. (Hikari/inloveindonesia.com)