Kalau Jakarta punya Kota Tua, nah di Semarang ada yang namanya kawasan Kota Lama. Keduanya sama-sama merupakan peninggalan para pemerintah kolonial Belanda yang pernah berjaya menduduki tanah air kita. Kawasan Kota Lama semarang ini dulunya merupakan pusat perdagangan sekitar tahun 1500-an, mendapat julukan “Little Netherlands” karena hingga sekarang pun nuansa kawasan tersebut seperti bukan di kota Semarang. Dengan luas kurang lebih 31h, dilihat dari kondisi geografisnya, kawasan ini agak terpisah dengan daerah sekitarnya, seperti kota yang “berdiri sendiri”. Karena keunikan yang masih terjaga inilah, beberapa tahun ini diadakan Festival Kota Lama, selain untuk seru-seruan, di festival ini generasi modern saat ini dapat ikut bernostalgia dengan masa lampau.
Karakter bangunannya serupa bangunan-bangunan di Eropa, terlihat dari arsitektur dan ornamen-ornamennya, pintu dan jendela super besar, kaca-kaca mozaik, sampai ada ruang bawah tanah juga. Meski terlihat agak kurang terawat, namun Kota Lama masih memiliki daya pikat bagi para wisatawan, selain itu kawasan ini merupakan objek menarik bagi para pecinta fotografi. Salah satu bangunan yang menjadi ciri khas kawasan Kota Lama yakni Gereja Blenduk, sebuah rumah ibadah yang berdiri sejak tahun 1753 dan masih digunakan hingga saat ini. Selain Gereja Blenduk ada juga Stasiun Kereta Api Tawang, Jembatan Berok, Polder Air Tawang, dan lain-lain yang wajib anda kunjungi ketika anda berlibur ke kota Semarang. Akan lebih seru jika menyusuri area Kota Lama ini dengan berjalan kaki saja, sambil foto-foto ria, supaya anda dapat benar-benar merasakan atmosfer “jadul” dengan sempurna. (Teks: Arisca Meir/inloveindonesia.com) (Foto: yogyakarta.panduanwisata.com; wisataalternatif.blogspot.com; joopayo274.wordpress.com)