Keindahan alam Papua tidak hanya dapat dilihat dari keindahan alamnya saja. Banyak keindahan-keindahan yang lain yang dapat memukau dunia. Salah satunya adalah keindahan desa wisata Tablanusu. Desa Tablanusu adlah desa nelayan yang terletak di Depapre, Jayapura, Provinsi Papua. Di Desa Tablanusu ini tersedia wisata hutan, wisata pantai, wisata danau, wisata sejarah dan wisata budaya.
Bagi anda pecinta wisata sejarah, di desa yang mempunyai area sekitar 230,5 hektar ini memiliki banyak peninggalan-peninggalan sejarah pada saat perang dunia II. Salah satu bukti bahwa desa ini pernah menjadi basis tentara sekutu adalah adanya landasan meriam dan bekas dermaga. Bagi anda pecinta wisata alam, di desa Tablasan masih terdapat hutan yang masih terjaga dan Danau Dukumbo. Sedangkan bagi wisatawan pecinta diving dan snorkeling, keindahan laut Tablasan akan memukau wisatawan dengan keindahan wisata bawah laut. Untuk wisata budaya, bagi wisatawan yang beruntung dapat menyaksikan perhelatan dan upacara budaya seperti peringatan masuknya injil masuk desa, ritual Sasi, dan ritual Tiyatiki.
Selain itu, Desa Tablanusu juga mendapat julukan desa Batu Menangis. Hal itu dikarenakan sebagian besar wilayah desa Tablasan diselimuti oleh batu koral hitam. Ketika berjalan menginjak Batu koral tersebut maka akan terdengan suatra seperti isak tangis. Batu-batu koral alami tersebut juga bisa digunakan untuk pijar refleksi alami telapak kaki.
Perjalanan menuju Desa Wisata Tablanusu, dapat ditempuh dari Kota Jayapura. Dari Kota Jayapura menggunakan bus meuju Kota Sentani. Kota Sentani berjarak sekitar 33 kilometer dari Kota Jayapura. kemudian dilanjutkan dengan naik bus atau menyewa mobil carteran menuju Dermaga Depapre dengan waktu tempuh sekitar 2 jam. dilanjutkan dengan naik perahu bermesin tempel menuju Dermaga Tablanusu dengan waktu tempuh sekitar 20 menit. Setelah itu, perjalanan menuju Desa Wisata Tablanusu dilanjutkan dengan berjalan kaki.
Di Desa Wisata Tablanusu terdapat berbagai fasilitas, seperti pemandu wisata, gereja, persewaan perahu, pasar ikan, dan warung yang menyediakan aneka makanan, minuman, dan suvenir khas masyarakat setempat. tidak ada penginapan hanya meyewa rumah penduduk setempat (homestay). atau berkemah dengan nyaman di berbagai lokasi di desa tersebut, seperti di tepi pantai, di tepi danau.
(Hikari Chan/inloveindonesia.com) (foto: indotimnet.wordpress.com)