Seperti kota Yogyakarta, kota Surakarta atau yang lebih akrab dikenal kota Solo juga punya keraton, simbol yang berupa bangunan tradisional yang bermuatan sejarah yang merepresentasikan kekuasaan pemerintahan Kasunanan Solo. Keraton Surakarta atau nama resminya yaitu Keraton Surakarta Hadiningrat. Bangunan ini didirikan tahun 1744 oleh Sunan Paku Buwono II, secara fisikkarakter Keraton hampir mirip dengan Keraton Jogja, tidak heran karena kedua bangunan ini dirancang oleh arsitek yang sama, salah satu yang mirip yakni pola tata ruang yang sangat jelas terlihat dari letak alun-alun utara dan selatan keraton. Kini Keraton juga difungsikan sebagai salah satu obyek wisata di Kota Solo yang jangan sampai anda lewatkan saat mengunjungi kota yang terkenal dengan Timlonya ini.
Kompleks Keraton sebagian difungsikan sebagai museum, untuk menyimpan berbagai koleksi milik kasunanan, termasuk cinderamata pemberian pemerintah / raja-raja Eropa, gamelan, juga replika pusaka keraton.
Tahun 1893-1939 bisa dibilang merupakan kejayaan atau masa keemasan Keraton Surakarta, dibawah pinpinan Sunan Puku Buwono X, bangunan eksotis ini mengalami retorasi besar-besaran dengan konsep perpaduan antara nuansa Jawa dan Eropa dibalut warna biru dan juga putih. Letaknya yang berada di pusat kota membuat Keraton ini mudah diakses dengan menggunakan becak sekalipun, lokasinya sendiri dekat dengan Pasar Gede, Balaikota, juga Pasar Klewer. Secara umum, keraton terdiri dari kompleks alun-alun utara juga selatan, kompleks kamandungan ,kompleks kamaganga, kompleks kedhaton, kompleks srimanganti dan banyak lagi lainnya yang mana kompleks keraton ini dilindungi tembok yang tingginya sampai 5 m serta tebalnya 1 m tanpa anjungan.
Kunjungi Keraton Solo yang dibuka untuk umum setiap hari mulai pukul 09.00 hingga 14.00, khusus di akhir pekan boleh dikunjungi hingga pukul 15.00 WIB dengan tiket masuk yang terjangkau.
Jangan lupa untuk berpakaian sopan ketika memasuki area keraton, pastikan anda memakai celana panjang dan juga bersepatu, bila anda memakai celana pendekanda akan dipinjamkain kain jarik yang akan menutup bagian kaki hingga kebawah. Di dalam komplek keraton anda akan dibawa lebih dekat mengenal bagian-bagian keraton secara detail seperti Sasana handrawina, Sasana Sewaka, Panggung Sanggabuwana, dan lain-lain. Jangan lupa untuk menjaga sikap selama berkeliling area kompleks keraton, tidak berisik, mengotori apalagi merusak. (Arisca Meir/inloveindonesia.com) (Foto: vacationto-indonesia.blogspot.com; anagmami.blogspot.com; indonesia.travel)