David Gurnani, pria 25 tahun asal Indonesia yang ikut dalam kompetisi reality show televisi The Biggest Loser Asia (TBLA), dinobatkan sebagai pemenang dan menyandang gelar The Biggest Loser pertama di Asia.
Penurunan berat badan David paling mencengangkan, mencapai 83 kilogram. Pada sesi penimbangan terakhir, berat badan David tercatat 74 kg, dari sebelumnya 157 kg di awal kompetisi. Penurunan ini fantastis dan tak bisa disaingi finalis lain, yakni Carlo Miguel (Filipina), Aaron Mokhtar (Malaysia), dan Martha Lai (Hongkong).
Tayangan yang diadaptasi dari serial The Biggest Loser dan sangat populer di Amerika Serikat ini adalah kompetisi penurunan berat badan di televisi NBC. Setelah ditayangkan di AS pada 2004, acara serupa juga disiarkan ke banyak negara di dunia. Hallmark Channel menyiarkan serial musim pertama TBLA secara eksklusif di 20 negara Asia.
Acara ini digelar di Selangor, Malaysia pada 9 Maret 2010. Dalam siaran pers Hallmark Channel disebutkan, acara ini merupakan bukti bahwa kehidupan baru yang bebas obesitas bisa dicapai jika ada kemauan.
David yang bekerja sebagai tenaga pemasaran ini mampu mencapai target karena dukungan kakak perempuan dan tunangannya. Usai kompetisi, David pun ingin menginspirasi masyarakat di Indonesia dan seluruh Asia untuk memerangi obesitas.
”Obesitas bisa dikalahkan dengan motivasi, ketetapan hati, dan dukungan orang sekitar. Hidup saya berubah melalui program ini. Saya yakin orang lain pun bisa berubah dengan caranya masing-masing. Saya ingin menginspirasi orang dengan berbagi kisah dan motivasi,” ujar David.
Sebagai juara pertama, David menikmati hadiah berlimpah. Selain uang tunai USD 100 ribu (sekitar Rp 890 juta), dia juga mendapat mobil Renault Koleos SUV senilai USD 70.000 (sekitar Rp 623 juta) serta menjadi Duta Gerakan Anti-Obesitas di Asia.
“Saya bersyukur dengan hadiah yang saya dapat. Tapi lebih bersyukur lagi saya bisa mencapai berat badan ideal,” katanya.
Sumber: Kompas, KickAndy