Gideon Hartono, seorang pengusaha sukses bisnis apotek asal Yogyakarta ini mempunyai cita-cita sebagai Dokter, namun di tengah karirnya, naluri pengusahanya muncul. Hingga akhirnya ia membuka bisnis waralaba Apotek yang dibuka non stop selama 24 jam. Giedon Hartono tak pernah menyangka bahwa bisnis yang ia dirikan kini menjadi bisnis waralaba yang cukup sukses.
Gideon Hartono memang sudah mencoba peruntungannya di dunia bisnis sejak kecil, ia terbiasa untuk hidup mandiri. Ia berasal dari keluarga yang kurang mampu yang memaksanya untuk membantu keluarganya mencari nafkah. Sejak masih duduk di bangku SMP, ia terbiasa menjadi fotografer keliling, hingga ia sering mengikuti lomba slalom foto dan meraih kemenangan saat SMA. Dianugrahi otak yang cerdas, ia juga melayani les privat matematika, kimia, dan fisika. Semua uang yang ia dapatkan ia berikan kepadanya ibunya.
Dengan menggunakan uang tabungan dari hasil memenangkan lomba foto, Gideon memulai usaha fotografinya. Hingga tahun 90an, studio fotonya menjadi studio foto yang memiliki peralatan paling modern di Jogja.
Saat kuliah, ia bermaksud untuk mengambil program spesialis, namun karena ia adalah seorang warga Indonesia keturunan Cina, ia mengalami diskriminasi, hingga ia akhirnya hanya menjadi seorang dokter umum. Tak ingin berlama-lama dalam kesedihannya, ia mengalihkannya untuk berbisnis.
Dari hasil bisnis fotografinya, ia investasikan untuk membuka bisnis apotik. Berawal dari pengalamannya yang kesulitan mencari apotek yang buka hingga tengah malam, ia memiliki ide untuk memulai bisnis apoti 24 jam non stop. Ketika ia memutuskan untuk membuka bisnis ini, ia tak dipusingkan oleh berbagai macam survei pasar. Ia hanya mengikuti nalurinya sebagai seorang pebisnis dan itu terbukti dengan kesuksesannya hingga hari ini. Sejak dibuka pertama kali pada tanggal 24 oktober 2002 yang dibuka di Jl. Magelang, respon masyarakat cukup tinggi. Sampai tiga bulan ke dua, lonjakan minat pasar semakin tingi. Melihat keberhasilan apoteknya, ia kemudian memberanikan diri untuk membuka gerai di Jl. Gejayan 24 Maret 2003 dan Jl. Kaliurang 24 Agustus 2003, hingga akhirnya ia mengembangan sayap bisnisnya hingga ke Semarang pada tanggal 24 Februari 2005.
Angka 24 itu sendiri seakan-akan menjadi angka keberuntungannya. Semua gerai apoteknya dibuka pada tanggal 24. Gaji para karyawannya pun diberikan pada tanggal 24. Namun ia tidak mau dikait-kaitkan dengan fengshui karena ia tak mempercayainya.
Beberapa waktu lalu, ia bahkan mendapatkan rekor MURI atas bisnis apotek 24 jamnya. Apotek K-24 membuka gerainya selama 24 jam, 365 hari non stop tanpa hari libur dengan harga obat yang tetap tidak berubah baik siang maupun malam.
Menurut Gideon, tak selamanya bisnis apotek yang ia jalani itu berorientasi profit. Melalui apotek tersebut ia ingin memberikan pelayanankepada masyarakat untuk memudahkan mencari obat. Karena itu, ia ingin mengembangkan sayap bisnisnya seluas-luasnya, setidaknya untuk seluruh daerah di pulau Jawa. Bagi investor pemula yang ingin mendirikan Apotek K-24, setidaknya harus menyiapkan dana sekitar 300-600 juta atau bagi yang memiliki apotek namun tidak berkembang, bisa untuk bergabung dengan apotek K-24 dengan modal yang lebih kecil. Selain itu ia juga menyeleksi ketat bagi para insvestor, ia tidak mau para investor menjadi investor yang pasif. Ia pun menargetkan memiliki 500 gerai via waralaba di seluruh Indonesia.
Selain membangun Apotek K24, Dr Gideon juga sedang menyiapkan bisnis yang lebih spesifik lagi, dan masih terkait dengan bisnis kesehatan., yaitu bisnis Laboratorium Klinik, yang diberi brand HiLab. Berbeda dengan laboratorium klinik lainnya, yang masih dikelola secara konvensional dan tradisional, HiLab bertumpu kepada teknologi tinggi, kecepatan layanan dan dengan harga layanan yang terjangkau.
Menurut Dr Gideon, HiLab yang dalam waktu tak lama lagi akan dibiakkan seperti Apotek K24, dan diintegrasikan dengan Apotek K24 memiliki keunggulan. Pertama, merupakan satu-satunya klinik pertama di Indonesia yang hasilnya secara otomatis dapat dikirim via sms dan internet (web dan email) sehingga riwayat hasil pemeriksaan laboratorium dapat diakses anytime, anywhere dengan internet. Sementara cara lama biasanya pasien harus mengarsip print out hasil laboratorium.
Kedua, hasil dapat diketahui dengan cepat, bisa dikirim langsung via handphone lewat sms (langsung dari server dan tidak diketik ulang) sehingga sangat membantu dokter yang menangani pasien mengetahui masalah dan menetapkan terapy yang tepat dan cepat.
Ketiga, standarisasi layanan dan kualitas berstandar dunia, dilakukan secara otomatis, menggunakan robotic yang dipandu dengan intrukstur IT dengan dukungan peralatan dan manajemen berkualtas tinggi.
(Hikari/inloveindonesia.com)