Tari Jaipong cukup populer di kalangan masyarakat Indonesia, tarian tradisional asal suku Sunda atau daerah Jawa Barat ini dilahirkan berkat kreasi seorang seniman Bandung bernama Gugum Gumbira sekitar tahun 1960-an, Tari Jaipong atau Jaipongan ini masuk ke dalam kategori tarian pergaulan yang mengacu pada kekayan atau seni tradisi rakyat nusantara, bisa dibilang Tari Jaipong ini adalah kreasi seni yang relatif baru yang mengacu pada gerakan tarian tradisional Jawa Barat lainnya yang sudah lebih dulu berkembang. Latar belakang lain yang mendorong terbentuknya tarian ini antara lain adalah adanya kesenjangan sosial kaum elite dengan rakyat biasa yang mencoba menghadirkan sebuah hiburan yang bisa dinikmati rakyat biasa, pertunjukkan hiburan tersebut membuat tarian tradisional semacam pamogoran dan Tari Ronggeng tidak lagi berperan atau berfungsi sebagai tarian persembahan pada upacara adat akan tetapi bergeser menjadi media bergaul dan ajang untuk mencari hiburan semata. Sebagai kesenian tradisional yang dibuat dan dipersembahkan untuk rakyat, tari-tarian ini didukung unsur-unsur sederhana dari segi gerakannya, tampilan penarinya (riasan, kostum, dan lain-lain) dilihat dari alat musik yang digunakan seperti misalnya kendang, rebab, gong, ketuk, dan lain-lain.
Tari Jaipong sendiri mulai dikenal luas sejak awal tahun 1970-an, baik kategori tari putri maupun tari berpasangan (kerap disebut Rendeng Bojong). Di awal kemunculannya, seperti halnya sebuah karya seni baru ada pro dan ada kontra, begitu juga dengan jaipongan ini, tarian ini sempat menjadi perbincangan dan bahan perdebatan beberapa kalangan tertentu sebab beberapa kalangan berpendapat bahwa gerakan-gerakan yang timbul dari tarian jaipong ini merupakan gerakan yang erostis dan sedikit vulgar. Namun hal ini justru membuat pamor tari Jaipong sendiri naik dan makin dikenal lebih luas lagi, apalagi sejak kemunculannya di TVRI tahun 1980 yang justru membuat frekuensi pertunjukkan tarian tradisional ini makin meningkat bahkan kerap ditampilkan dalam acara-acara spesial tertentu seperti pesta rakyat, pesta pernikahan, tarian sambutan pada suatu acara peresmian, dan banyak lagi lainnya, sejak saat itu popularitas semakin naik dan eksistensinya makin menggeliat, terbukti dengan dibangunnya sanggar-sanggar tari yang mengajarkan tarian ini secara khusus dan eksklusif. Ciri khas Tari Jaipong atau jaipongan adalah gerakkannya yang enerjik, penuh semangat, spontanitas namun tetap dalam balutan sederhana, alami, yang apa adanya. Kini seiring perjalanan karir si Tari Jaipong itu sendiri dan pengaruh perkembangan jaman, Tari Jaipong menjadi kesenian rakyat yang merupakan identitas daerah Jawa Barat, terbukti Jaipong kerap dijadikan tarian sambutan bila ada tamu kenegaraan datang. (Arisca Meir/ensiklopediaindonesia.com) (Foto: wikimdia.org)
Saya tertarik sekali dengan tulisan anda ini. Jaipong yang menjadi ciri khas Jawa Barat sehingga sangat populer di Indonesia bahkan di beberapa negara lain.
Saya juga mempunyai tulisan yang sejenis yang bisa anda kunjungi di
Informasi Seputar Indonesia