Anda pernah ditampol atau ditampar oleh orang? Pasti rasanya sakit bukan. Pipi anda berasa sakit-sakit pedes, dan tentu saja anda tidak mau ditampol lagi. Tapi kalau anda datang ke Banyuwangi, anda akan menemukan tamparan yang pedas tapi nikmat, dan tentu saja bikin ketagihan.
Nasi Tempong, sesuai namanya, jika anda makan kuliner khas Banyuwangi ini anda akan berasa ditampol. Tempong sendiri berasal dari kata tampong ang berarti tampar atau tampol. Dari arti kata tersebut, pasti anda sudah membayangkan bagaimana rasa kuliner ini. Dengan mengaitkan makanan dan tampar/tampol, anda bisa mengatakan kalau makanan ini sangat pedas.
Benar sekali dugaan anda, Nasi Tempong memang salah satu kuliner khas Banyuwangi yang memiliki rasa pedas yang cetar membahana sampai-sampai pipi anda akan berasa ditampar setelah menikmati Nasi Tempong.
Nasi tempong ini sebenarnya tidak ada yang berbeda dengan makanan indonesia lainnya. Nasi Tempong terdiri dari nasi putih yang disajikan dengan lalapan (sayuran rebus) seperti sawi, terong, dan kemangi, lauk-pauk seperti tahu, tempe, ayam, atau dadar jagung, dan satu lagi yang tak boleh ketinggalan, sambal tempong yang nendang. Sambalnya sendiri merupakan campuran sambal cabe dan sambal kacang atau tomat. Penyajiannya biasanya sambal disiramkan ke lalapan. Bau bumbu dapur kencur akan sangat terasa dari sambal ini.
Penjual nasi tempong kebanyakan hanya berupa warung-warung kecil atau kaki lima. Harga yang ditawarkan juga tidak mahal, anda cukup merogoh kocek sekitar Rp. 7000,- s/d Rp. 15.000,- tergantung lauk apa yang anda minta.
Menikmati nasi tempong dengan pedasnya sambal yang menyengat dilidah dan membuat panas telinga di siang hari bolong akan menjadi sensasi tersendiri bagi anda penikmati pedas. Apalagi kalau disanding dengan es teh manis, pengalaman kuliner yang tak terlupakan pastinya. Tak heran kalau menu ini menjadi menu favorit warga Banyuwangi. (Hikari/ensiklopediaindonesia.com) (foto: andrelanjalan.com)