ENSIKLOPEDIAINDONESIA.COM – Sekarang ini memang sedang marak-maraknya pemberitaan gas elpiji 12 kg yang melambung tinggi. Dari harga normal Rp. 82.000,- naik sekitar 50-60 % menjadi Rp. 145.000,-. Tentu saja ini sangat memberatkan warga khususnya bagi para pengusaha makanan atau catering. Mereka terpaksa harus menaikan harga menu makanan mereka untuk menghindari kerugian.
Tapi jika kita berkunjung ke Desa Kalisari, Kecamatan Cilongok, Kab. Banyumas, Jawa Tengah, pemandangan berbeda akan menyapa anda disini. Jika masyarakat Indonesia sedang ribut soal harga elpiji, mereka bahkan tidak terpengaruh dengan hal itu. Itu karena sudah 3 tahun ini mereka memanfaat limbah dari ampas tahu untuk dijadikan biogas.
Warga Ds. Kalisari memang kebanyakan berprofesi sebagai pengusaha pengrajin tahu. Setiap harinya limbah tahu yang diproduksi bisa mencapai 10-15 kg lebih. Biasanya ampas tahu dijadikan sebagai pakan ternak, tapi tentu saja hal itu tidak bisa sepenuhnya mengurangi limbah ampas tahu tersebut. Oleh karena itu sejak 3 tahun lalu, warga Ds. Kalisari berinisiatif untuk memanfaatkan ampas tahu sebagai sumber biogas mereka yang digunakan untuk berbagai keperluanĀ seperti memasak dan penerangan.
Di Desa Kalisari terdapat empat penampungan biogas yang bisa memproduksi sekitar 38.300 liter gas yang bisa mencukupi kebutuhan gas sekitar 186 KK. Selain lebih hemat, warga juga terbebas dari masalah pencemaran limbah tahu yang bisa mencemari lingkungan.