Belum ke Bandung kalau belum beli peuyeum, mungkin itu jadi ungkapan yang pas untuk panganan sederhana khas Bandung ini. Bentuknya yang masih berupa singkong, dengan rasa yang khas, dan cara di jajakannya pun khas, ini yang membuat para pelancong yang datang ke Bandung selalu tertarik untuk membeli peuyeum.
Peuyeum ini merupakan makanan khas Bandung yang terbuat dari singkong. Hampir sama dengan tape singkong, bisa jadi makanan seperti peuyeum ini banyak ditemukan di daerah-daerah di luar Bandung. Tapi tetap saja selalu ada hal yang membuat peuyeum ini lebih spesial dari tape singkong biasa.
Kalau biasanya tape singkong yang dijual di luar Bandung teksturnya agak benyek dan berair, rasanya juga agak masam, sedangkan kalau peuyeum ini teksturnya lebih padat, kering, dan rasanya juga manis. Dari warnanya pun berbeda, tape singkong berwarna agak kekuning-kuningan, sedangkan peuyeum ini berwarna putih seperti singkong yang sudah dikupas, ditambah peuyeum ini juga memiliki tepung-tepung berwarna putih yang berada di permukaannya.
Cara membuat peuyeum ini juga cukup mudah, seperti tape singkong lainnya. Pertama singkong atau ubi kayu dikupas lalu di cuci, setelah itu di rebus, ditiriskan, lalu terakhir diberi ragi dan ditutup daun pisang agar kedap udara. Dan diamkan peuyeum selama dua malam hingga matang, maka peuyeum siap dikonsumsi atau dipasarkan.
Biasanya para penjaja peuyeum ini menjajakan peuyeumnya dengan cara di gantung di etalase kaca. Pengemasannya juga cukup unik, berbeda dengan tape singkong lain, peuyeum ini dikemas dalam wadah dari bambu, seperti besek tapi lebih besar, dan lebih mirip dengan keranjang bambu.
Selain bisa dinikmati langsung, peuyeum ini juga bisa diolah menjadi beberapa camilan lezat, seperti colenak, bolu tape, atau proll tape. Selain itu peuyeum ini juga tahan lama, jadi sangat cocok dijadikan sebagai oleh-oleh bagi keluarga dan teman. (Hikari/ensiklopediaindonesia.com – Foto)
