Tak pernah terpikirkan bagi pasangan Farid Syafaat dan Siti Wahyuni, bahwa anak kedua mereka, Kendra Yanuar Rahma untuk terbang ke Benua Biru, Paris Prancis dan mengikuti lomba melukis tingkat dunia. Dalam even internasional bertajuk Pansonic Eco Relay, Eco Diary Contest Awarding Ceremony itu, siswa Kelas V SD Sumber Jaya 1, Kecamatan Sumur, Pandeglang ini berhasil menyingkirkan utusan 36 negara dan pulang dengan predikat sebagai juara pertama dalam katagori World Heritage Eco Learning Program Price.
Butuh proses panjang bagi Kendra untuk mendapatkan penghargaan dari UNESCO. Kendra yang punya hobi dan punya bakat melukis, didorong dengan niat yang kuat hingga memutuskan mengikuti private melukis di rumah.
Awal mula Kendra mengikuti lomba tingkat internasional itu saat tim Panasonic mendatangi Kecamatan Sumur untuk mencari peserta lomba melukis tahun 2011 lalu. Tim Panasonic mendatangi setiap sekolah dasar yang berada di Sumur untuk dipilih menjadi wakil perlombaan di Paris, Prancis. Pada kesempatan itu, Kendra pun memperlihatkan lukisannya yang yang bergambar badak cula satu. Asal tahu, badak cula satu (Rhinoceros sondaicus) kini berstatus sangat kritis dan populasinya hanya ditemukan di Taman Nasional Ujungkulon, Banten.
Saat mengikuti lomba lukis di markas UNESCO itu, ia tak pernah menyangka akan tampil sebagai juara, karena peserta lain yang merupakan perwakilan dari 36 negara memiliki kesempatan untuk menjadi juara. Dalam benaknya hanya ada satu keinginan, melukis dan memberikan yang terbaik untuk tanah kelahirannya. (inloveindonesia.com)