Batik memang sudah menjadi ciri khas Indonesia, bahkan akhir-akhir ini, salah satu kota di Indonesia, yaitu Yogyakarta, menjadi Kota Batik Dunia. Satu hal yang paling umum dari Batik, adalah kain yang digunakan untuk membatik. Namun, ada suatu daerah di Jawa yang tidak menggunakan kain sebagai media untuk membatik, namun sebatang rokoklah yang menjadi media limpahan para pembatik tersebut. Tempat itu adalah Tulungagung.
Tulungagung adalah suatau kabupaten yang berada di propinsi Jawa Timur. Kota yang paling terkenal dengan produksi marmernya ini memiliki kesenian unik yang berbeda dengan lainnya, yaitu Cethe.
Cethe merupakan kesenian khas Tulungagung yang berupa ‘batik rokok’. Cethe atau warga Tulungagung biasanya menyebutnya ‘nyethe’ adalah membatik dengan bubuk kopi sebagai bahan membatiknya, dan rokok sebagai medianya. Tidak susah menemukan warung Cethe di Tulungagung, karena hampir semua kampung di Tulungagung pasti terdapat warung Cethe.
Umumnya, ada dua jenis Cethe yang menjadi favorite disini, yaitu Cethe kopi ijo dan Cethe Kopi hitam. Cethe kopi ijo, bubuk kopinya sudah dicampur dengan kacang hijau, sehingga aromanya lebih harum. Pada saat nyethe, hasilnya yang diperoleh dari kopi ijo ini cenderung lebih mudah kering dan pecah, karena itu penggunaan susu bisa menjadi alternatif untuk membuat hasil cethe tidak mudah pecah saat kering. Sedangkan Cethe kopi hitam hasilnya lebih pekat dan solid dibanding kopi ijo. Teksturnya lebih lembut namun, saat rokok dibakar, aroma dari Cethe kopi hitam tidak seharum kopi ijo.
Untuk memulai ‘nyethe’, kopi bubuk diseduh dengan air mendidih kemudian diaduk hingga merata dan didiamkan selama 3-5 menit. Kemudian tuangkan kopi ke dalam nampan atau lepek dan kembali diamkan selama beberapa saat. Kopi yang dituangkan ke dalam lepek, boleh diminum atau tuang kembali ke dalam cangkir hingga terlihat ampas kopi pada lepek tersebut. Angkat cairan yang masih tersisa menggunakan tisu agar benar-benar kering. Supaya kopi yang dibalutkan pada rokok bisa menempel lebih kuat, kumpulkan ampas kopi yang sudah kering dan campur dengan sedikit susu kental. Bahan nyethe pun sudah siap. Anda bisa menggunakan tusuk gigi untuk mulai menghias rokoknya. Cara kerja nyethe kopi serupa dengan para pembatik tradisional, bedanya tempat yang digunakan untuk mengekspresikannya adalah sebatang rokok. (Hikari/ensiklopediaindonesia) (kuliner.blogekstra)