Jika menyebutkan Spondias Dulcis pasti banyak orang yang tidak tau, tapi ketika disebutkan kedondong pasti banyak yang teringat dengan pantun-pantun khas Indonesia. Kedondong merupakan buah asli daerah tropis seperti Indonesia, jadi beruntunglah kita yang hidup di daerah tropis bisa menemukan buah penuh manfaat seperti kedondong ini. Pohon kedondong tingginya bisa mencapai 20 meter. Bentuk buahnya bulat agak lonjong, buah yang masih mentah berwarna hijau tua dan jika sudah masak akan berubah menjadi kuning, rasanya asam-asam manis.
Buah kedondong bisa dinikmati dengan berbagai cara. Banyak yang berpendapat kalau kedondong paling enak dinikmati pas masih mentah. Rasanya asam-asam manis dan renyah, biasanya anak-anak kecil menikmati kedondong bukan dikupas kulitnya, tapi buahnya dibanting atau dipecahkan ke lantai atau dinding. Kedondong juga banyak ditemukan di asinan atau rujak, tanpa buah kedondong, kedua makanan tersebut rasanya kurang komplit. Selain itu kedondong juga sangat cocok dijadikan manisan, buahnya yang asam manis ini membuat manisan terasa lebih segar.
Buah yang cukup terkenal dikalangan penggemar pantun ini ternyata menyimpan banyak manfaat. Mulai dari daun, buah, hingga batangnya. Daun pohon kedondong bisa dijadikan lalapan atau pembungkus makanan seperti pepes. Sedangkan kulit batang pohon kedondongnya bisa dijadikan sebagai obat sakit perut dan diare. Buahnya bermanfaat untuk mengobati batuk dan baik untuk kesehatan pencernaan.
Sekarang ini, banyak orang-orang yang tertarik dengan pohon kedondong dalam tabulampot yang bisa dijadikan pelengkap dihalaman rumah. Perawatan pohon kedondong pun relatif mudah dan tidak membutuhkan lahan yang luas. Pohon kedondong tak hanya mempercantik halaman rumah saja, tapi juga bisa menjadi sumber cemilan anda. Tertarik?