Berbagai budaya dan tradisi yang ada di Indonesia biasanya memiliki waktu-waktu tertentu saat pelaksanaannya. Ada satu tradisi di Gresik yang umurnya sudah ratusan tahun dan masih lestari hingga kini. Gresik yang merupakan Jawa Timur bagian utara ini memang terkenal dengan tambak udang dan bandeng di Jawa Timur, karena itu tak heran jika di Gresik ada tradisi yang dinamakan Pasar Bandeng. Meskipun ikan bandeng bisa dijumpai kapanpun, tapi Pasar Bandeng ini hanya dilakukan setahun sekali, yaitu 2 hari terakhir bulan Ramadhan.
Konon kebiasaan menyelanggarakan pasar bandeng ini merupakan warisan dari Sunan Giri. Kala itu, sang wali menggiatkan penjualan bandeng untuk mengangkat perekonomian masyarakat Gresik. Bagi masyarakat sendiri, bandeng merupakan menu yang wajib disajikan ketika Lebaran tiba. Terasa ada yang kurang kalau di meja makan tidak ada bandeng. Jadi tak heran kalau Pasar Bandeng yang diadakan setiap tahun selalu dipadati oleh pengunjung dari berbagai kalangan.
Pasar Bandeng digelar selama dua hari dan diselenggarakan di di depan Pasar Gresik hingga perempatan Teratee – Kalitutup. Pasar Bandeng dimulai dari sore hingga malam hari, saat itu pula, semua jalan di kawasan ini akan ditutup. Berpuluh-puluh ton bandeng pun siap dijual. Ukuran bandeng yang dijajakan juga sangat bervariasi dari puluhan ons hingga puluhan kilogram per ekornya. Tentu saja harganya juga beragam, tergantung ukuran ikannya dan kesepakatan tawar-menawar antara pedagang dan pembelinya. (Hikari/ensiklopediaindonesia.com)