Kalo mendengar kata ‘dawet ayu’ pasti akan langsung teringat Dawet Ayu Banjarnegara. Tak heran kalau dawet ayu banjarnegara memang paling terkenal diantara dawet-dawet lainnya. anda akan mudah menemukan dawet ayu ini dari medan, Sumatra utara, hingga Indonesia bagian paling timur, Papua.
Minuman yang berbahan dasar tepung beras, gula merah, dan santan ini memiliki rasa yang khas dibanding dawet lainnya. dengan tambahan durian atau nangka membuat aroma dari dawet ayu semakin khas. Untuk warna hijau dawetnya sendiri menggunakan perasan daun pandan atau daun suji sehingga menmbah aroma yang mengundang selera untuk menikmati minuman segar ini.
Para pedagang dawet ayu khas Banjarnegara ini juga berdagang dengan bakul-bakul yang khas. Tempat untuk berjualan dawet ayu disebut angdayu yang berasal dari kata angkringan dawet ayu. Ada dua gentong besar yang ditempatkan di sisi kanan dan sisi kiri pikulan yang diisi santan dan dawet. Aslinya, gentong besar yang terbuat dari tanah liat itu dipercaya bisa membuat dawet dan santan menjadi dingin, jadi tidak perlu es. Namun, saat ini dawet banyak disajikan dengan es.
Kenapa minuman ini dinamakan dawet ayu? Bahkan saking istimewanya minuman sampai ada seniman asal Banjarnegara. Banyak versi tentang hal ini, tapi banyak orang yang beranggapan kalau orang yang minum dawet asli Banjarnegara ini akan semakin terlihat ayu (cantik).
Kalau anda berkunjung ke Banjarnegara, Jawa Tengah, ikon kuliner ini akan semakin terlihat di alun-alun Banjarnegara. Anda akan melihat sebuah patung yang berbentuk seperti penjual dawet ayu lengkap dengan angkringannya. Hal ini semakin membuat Banjarnegara memang terkenal dengan dawet ayunya.