Siapa yang tak mengenal Brownies Amanda. Brownies yang berasal dari Bandung ini, kini sudah merambah ke kota-kota besar di Indonesia. Siapa sangka, bisnis besar yang dijalani oleh Hj. Sumiwiludjeng dan suaminya H. Sjukur Bc.AP berawal dari bisnis rumahan sederhana.
Sebelum mengenal Sumiwiludjeng, anyak yang mengira bahwa nama AMANDA adalah nama pemilik dari bisnis brownies tersebut. Ternyata banyak orang yang terkecoh. Nama Amanda itu sendiri adalah singkatan dari Anak Mantu Damai, yang berarti Anak dan Menantu bisa selalu hidup rukun dan damai.
Mengawali bisnis dengan minat dan bakat memang cara yang tepat agar membuat bisnis yang sukses. Berawal dari bisnis catering rumahan dengan menerima pesanan kue-kue dan makanan untuk acara-acara tertentu. Hingga pada suatu waktu, Sumiwiludjeng mendapat resep brownies kukus dari saudaranya. Dengan usahanya, akhirnya ia bisa mendapatkan takaran yang pas. Ia mencoba untuk menambahkan resep tersebut ke daftar cateringnya.
Dalam perjalanan usahanya, banyak kesuliatan yang ia temui, mulai dari kebakaran, kontrak yang tidak dapat diperpanjang hingga kesulitan mendapat pinjaman. Namun semuanya itu ia lewati dengan penuh kesabaran.
Brownies Amanda berkembang dari mulut ke mulut hingga banyak media lokal yang ingin meliput tentang kesuksesan brownies Amanda. Padahal saat itu, Sumiwiludjeng belum berani memasarkan produknya ke media.
Saat pertama kali ia memulai usahanya, hanya terdapat 6 orang pekerja di dapur rumahnya yang berukuran 3×6 meter. Hngga akhirnya ia harus memindahkan tempat pembuatan brownisnya ke lapak seluas 5×6 meter. Ditempat baru, antrian semakin banyak sehingga menghambat laju angkot, tidak kurang sekitar 500 box terjual setiap harinya.
Kini ia memiliki pabrik seluas 2500 m2 untuk memenuhi semua pesanan pembeli. Dengan memiliki 19 outlet di kota-kota besar. Dengan dibantu 470 karyawannya, kini brownies Amanda mampu memasok ribuan box berisi brownies-brownies lezat setiap harinya. (Hikari Chan/inloveindonesia.com)