Pernah dengar sebutan kota seribu angkringan untuk Jogja? Jangan ditanya kenapa sebutan itu bisa muncul, karena memang hampir disemua sudut Jogja pasti ada angkringan. Tak jarang angkringan-angkringan ini berdekatan. Angkringan (berasal dari bahasa Jawa ‘ Angkring ‘ yang berarti duduk santai) adalah sebuah gerobag dorong yang menjual berbagai macam makanan dan minuman. Harga yang dibandrol untuk makanan dan minuman di angkringan terbilang sangat murah. Rata-rata makanan dan minuman dibandrol dari 500 rupiah-6000 rupiah saja. Karena itu, angkringan juga menjadi primadona bagi mahasiswa di Jogja, terlebih saat uang bulanan sudah menipis. Dari sekian banyak angkringan yang ada, beberapa diantaranya menjadi angkringan legenda dan terlaris se Jogja, berikut beberapa diantaranya :
Angkringan Legenda dan Terlaris di Jogja :
1. Angkringan Lek Man
Dengan Kopi Joss sebagai minuman spesialnya, Angkringan Lek Man berhasil menjadi angkringan legenda dan legendaris di Jogja. Angkringan yang terletak di utara Stasiun Tugu ini menyajikan Kopi Joss, segelas kopi disajikan panas dengan diberi arang yang masih menyala. Sedangkan menu makanannya hampir sama dengan angkringan lain, yaitu nasi kucing, aneka gorengan, sate telur puyuh, sate usus, sate kulit, dll. Angkringan Lek Man juga banyak dikunjungi orang-orang dari luar kota Jogja karena letaknya berdekatan dengan Stasiun Tugu.
2. Angkringan KR (Pak Jabrik)
Angkringan Pak Jabrik atau yang lebih dikenal dengan Angkringan KR adalah salah satu angkringan paling terkenal dan ramai di Jogja. Menempati teras kantor Harian Kedaulatan Rakyat, angkringan ini tak pernah sepi pengunjung terlebih saat weekend tiba. Menu yang ditawarkan di sini lebih beragam dibanding angkringan-angkringan lain. Nasi kucingnya saja ada beberapa macam, seperti sambal teri, oseng tempe, oseng ati, oseng jamur, mercon jamur, sambal tomat, dll. Angkringan legenda KR mempunyai tempat yang luas sehingga pengunjung bisa memilih mau makan sambil duduk di kursi gerobak angkringan, kursi taman, atau lesehan di teras kantor Kedaulatan Rakyat. Tempat ini juga sering menjadi tempat berkumpul atau nongkrong bagi komunitas-komunitas dan mahasiswa.
3. Angkringan Wijilan
Angkringan legenda ini aslinya bernama Angkringan Kang Harjo. Namun karena berada di sentra gudeg wijilan, angkringan ini lebih terkenal dengan angkringan wijilan. Saking larisnya, angkringan ini sampai di buat jadi 2 lantai.
4. Angkringan Nganggo Suwe (Lek Adi)
Meski menggunakan embel-embel angkringan, tempat ini lebih menyerupai warung makan biasa dan tak ada gerobak seperti angkringan pada umumnya. Menunya saja yang khas angkringan seperti nasi kucing, aneka gorengan, aneka sate, wedang jahe, dll. Angkringan Nganggo Suwe (pakai lama) berada di daerah Kotagede. Tempat ini seringkali dijadikan tempat nongkrong bagi kalangan mahasiswa atau tempat “berburu” lauk pauk bagi warga sekitar saat malam hari. Jika berkunjung ke angkringan ini, beberapa menu yang bisa dicoba seperti Nasi Bakar, Tongseng Keong, Wedang Asem Panas, atau Wedang Asem Jahe.
5. Angkringan Klebengan
Selain dekat dengan Kampus UGM dan UNY, Angkringan legenda Klebengan ramai juga karena tempatnya yang luas. Hamparan tikar tersedia bagi pengunjung yang ingin bersantai sambil ngobrol, diskusi, atau sekedar gojek kere dengan teman. Disini anda bisa request gorengan bakar yang ditambahkan kecap manis.