Berbeda dengan purnama, supermoon merupakan sebuah fenomena langka di langit dimana bulan berada pada jarak terdekat dari bumi. Fenomena langit ini bisa kita saksikan 14 November 2016 mendatang.
Dilansir dari Space.com, malam itu, bulan akan terlihat lebih besar dan terang, dan merupakan supermoon terbesar dan tercerah dalam 70 tahun terakhir, setelah sebelumnya fenomena yang sama terjadi pada 26 Januari 1948, dan baru akan terkalahkan kembali pada 25 November 2034.
Supermoon 14 November esok akan bertepatan dengan fase full moon atau purnama, tepatnya pada pukul 20:52. Sehingga bulan akan terlihat 30 persen lebih cerah dan 14 lebih besar.
Fenomena supermoon ini sendiri dapat disaksikan di wilayah Indonesia, bahkan dengan mata telanjang. Untuk menyaksikan fenomena langit semacam ini, disarankan untuk menjauhi lampu perkotaan (light pollution) sehingga langit akan terlihat lebih jelas. Supermoon bisa disaksikan sepanjang senin malam hingga selasa pagi.
Akan tetapi, bagi kamu yang berencana menyaksikan fenomena supermoon di pantai, disarankan agar lebih berhati-hati dan waspada karena efek pasang surut yang ditimbulkan. Hal ini disebabkan oleh pengaruh gravitasi bulan ke bumi yang lebih besar daripada gravitasi matahari, sehingga menyebabkan air laut mengalami pasang naik dan pasang surut.
Supermoon 14 November bertepatan dengan purnama, maka dari itu, pasang naik air laut sangat tinggi dan pasang surut sangat rendah.
Rangkaian supermoon ini sendiri terjadi sejak 16 Oktober 2016 dan berakhir 13 Desember 2016.
