Ini dia Presiden Republik Indonesia pertama hasil pilihan rakyat secara langsung. Lulusan terbaik Akabri (1973) yang akrab disapa SBY dan dijuluki ‘Jenderal yang Berpikir’, ini berpenampilan tenang, berwibawa serta bertutur kata bermakna dan sistematis.
Berpasangan dengan Muhammad Jusuf Kalla sebagai Wakil Presiden, paduan dwitunggal ini menawarkan program memberikan rasa aman, adil dan sejahtera kepada rakyat. Pasangan ini meraih suara mayoritas rakyat Indonesia, mengungguli pasangan Megawati Soekarnoputri – KH Hasyim Muzadi.
Pria kelahiran Pacitan, 9 September 1949 ini merupakan lulusan terbaik AKABRI pada tahun 1973. Darah prajurit menurun dari ayahnya R. Soekotji yang pensiun sebagai Letnan Satu (Peltu). Sementara ibunya, Sitti Habibah, putri salah seorang pendiri Ponpes Tremas, mendorongnya menjadi seorang penganut agama Islam yang
Dalam proses pengasuhan yang berdisiplin keras, pada masa kecil dan remajanya, SBY juga mengasah dan menyalurkan bakat sebagai penulis puisi, cerpen, pemain teater dan pemain band. Beberapa karya puisi dan cerpennya sempat dikirimkan ke majalah anak-anak waktu itu, misalnya ke Majalah Kuncung. Sedangkan aktivitas bermain band masih dilaksanakan hingga tingkat satu Akabri Darat sebagai pemegang bas gitar.
Susilo Bambang Yudhoyono terjun pertama kali ke dunia politik ketika dirinya bertindak sebagai ketua fraksi ABRI dalam sidang umum MPR tahun 1998. Kemudian ketika Abdurrahman Wahid terpilih sebagai presiden Indonesia menggantian Bj habibie, maka SBY di angkat sebagai Menteri Pertambangan dan Energi.
Setahun kemudian sebagai akibat reshuffle kabinet yang di lakukan oleh Gus dur, maka SBY di lantik menjadi Menteri Koordinator Politik. Namun tidak lama setelah di lantik, Aburrahman Wahid memberhentikannya sebagai menteri pada tanggal 1 juni 2001. Meskipun di tawarkan jabat Menteri dalam Negeri dan Menteri Perhubungan namun SBY tak menerimanya.
Setelah Presiden Abdurrahman Wahid di ganti oleh Megawati Soekarnoputri pada tahun 2001, ia di lantik sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menteri Polkam) pada 10 Agustus 2001. Hanya saja karena hubungan SBY dan Megawati tidak harmonis lagi, maka SBY mengajukan pengunduran diri, tepatnya pada 11 Maret 2004 SBy tercatat mundur dari jabatan Menteri Polkam.
Berikutnya, pada Pemilihan Umum 2004, SBY maju sebagai calon presiden bersama partai Demokrat di dampingi oleh Jusuf Kalla sebagai wakil Presiden dari partai Golkar yang di dukung oleh Partai Keadilan sejahtera serta Partai Bulan Bintang. Pasangan Yudhoyono – Jusuf Kalla memenangkan perhitungan suara dengan perolehan suara lebih dari 60%. Mengalahkan saingannya, Megawati – KH Hasyim Muzadi yang memperoleh suara di bawah 40% suara.
Akhirnya setelah di tetapkan sebagai pemenang Pemilihan Presiden tahun 2004. Sby – Jusuf Kalla di lantik sebagai pasangan Presiden – Wakil Presiden dengan masa periode 2004 – 2009.
Pada periode kedua yaitu 2009 – 2014, Yudhoyono maju kembali sebagai calon presiden periode berikutnya. Pemilihan Presiden ini di laksanakan tepatnya tanggal 8 juli 2009. Pada pemilu ini, ia berpasangan dengan Boediono. Pasangan ini memenangkan pemilu dengan perolehan suara 60,80% mengalahkan Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto dan Muhammad Jusuf Kalla – Wiranto. (inloveindonesia.com)