KOTAJOGJA.COM – Ippho Santosa merupakan salah satu motivator yang fenomenal di Indonesia. Berbagai buku yang dia tulis laris manis di pasaran. Bahkan, bukunya yang berjudul 7 Keajaiban Rezeki menjadi buku non-fiksi paling laris sepanjang 2010 – 2011. Selain itu, dia juga menjadi motivator di berbagai seminar motivasi di belasan negara.
Ippho juga merupakan seorang pakar di bidang otak kanan. Dia juga memiliki gelar “Right” di nama tengahnya (Ippho “Right” Santosa). Hal tersebut membuatnya semakin dikenal sebagai pakar seputar otak kanan.
Dengan segala kredensial tersebut, Ippho banyak dipercaya menjadi pembicara dan motivator di berbagai kesempatan di empat benua, termasuk kementerian dan kedutaan. Di seminarnya, dia membahas pemaksimalan otak kanan terkait dengan bisnis, investasi, dan rezeki. Didukung dengan berbagai buku best seller yang sudah dia tulis, Ippho semakin menjadi sosok inspiratif bagi para pengusaha dan karyawan yang selama ini terkungkung dengan otak kirinya.
Ippho sudah menerima berbagai penghargaan di antaranya dari MURI dan IKAPI. Selain itu, dia juga dipilih oleh RCTI sebagai 1 dari 24 tokoh inspiratif pada tahun 2013. Terdapat pula berbagai penghargaan istimewa dari sederet majalah.
Sebagai pebisnis, Ippho juga mengembangkan skill bisnisnya dengan membangun beberapa usaha seperti TK dan SD Khalifah, serta bisnis suplemen. Dia juga mendirikan kampus bisnis Umar Usman. Lalu, bagaimana kisah perjalanan Ippho dalam membangun karir dan bisnisnya?
Kehidupan Ippho yang Penuh Kekurangan
Ippho terlahir dari keluarga yang sangat sederhana. Dia menjalani kehidupannya dengan penuh perjuangan. Dia sering sakit-sakitan karena kondisi fisiknya yang lemah. Kondisi ini dia alami hingga tingkat SMA. Setelah beranjak remaja, dia masih menjadi pribadi yang malu, kuper, bahkan untuk tampil di depan kelas saja dia merasa sangat takut.
Selain memiliki rasa minder dan kurang pergaulan, Ippho juga sangat lemah pada pelajaran bahasa Inggris. Tentu saja sangat berbeda dengan Ippho yang sekarang. Saat kuliah, tepatnya pada tahun 1999, dia harus kehilangan ayahnya untuk selamanya. Semenjak itulah Ippho memutuskan untuk kuliah sambil bekerja. Dia harus bertahan hidup dengan berjualan burger setiap hari mulai dari jam 6 sore sampai jam 12 malam. Perjuangannya tidak sia-sia, dia mampu menyelesaikan kuliah dengan sukses.
Berkarir sebagai Marketer
Setelah menamatkan S1 Marketing di Malaysia, Ippho sempat berkarir menjadi marketer di beberapa perusahaan seperti Genting Highland dan Sinar Mas Group. Tidak hanya berkarir sebagai marketer, dia juga pernah berkarir sebagai interpreter untuk menjadi ILO-PBB dan pernah pula menjadi dosen di Universitas Internasional Batam.
Memulai Berbisnis
Setelah menjalankan karirnya selama 3 bulan, pria kelahiran tahun 1977 ini memutuskan untuk berwirausaha. Bisnis pertama yang dilakukannya adalah bisnis kuliner mulai dari gado-gado, donat, soto, bakso, tapi semuanya berakhir pada kebangkrutan. Kegagalannya dalam berbisnis ini disebabkan karena dia tidak fokus pada bisnisnya.
Pada tahun 2007, Ippho mendirikan TK Khalifah di Batam. Hingga saat ini, tak kurang dari puluhan cabang TK Khalifah dan SD Khalifah yang tersebar di seluruh Indonesia. Tidak hanya itu, Khalifah Group juga melebarkan sayap ke Homeschooling. Lalu, dia juga membuka bisnis suplemen yang dibuka dengan sistem kemitraan.
Menulis Buku Best Seller dan Menjadi Pembicara
Setelah sukses dalam bisnisnya, Ippho Santosa akhirnya menuangkan segala ilmu dan pengalamannya pada buku-buku yang terjual sangat laris hingga mega best seller. Salah satu bukunya yang sangat laris adalah yang berjudul 7 Keajaiban Rezeki. Selain juga, ada juga buku berjudul Success Protocol dan Marketing with Love. Sebagai penulis, pria ini termasuk produktif dengan belasan buku yang sudah ditulisnya. Buku-buku tersebut antara lain berjudul Muhammad Sebagai Pedagang, Marketing is Bullshit, Hanya 2 Menit, dan 10 Jurus Terlarang.
Sejauh ini, baru dua motivator Indonesia yang penjualan bukunya mampu menembus angka 1 juta ekspemplar, yakni Ippho Santosa dan Ary Ginanjar. Dia juga sering diundang untuk menjadi pembicara seminar yang mengusung tema otak kanan. Maka, tidak heran jika Ippho lebih dikenal sebagai pakar otak kanan dengan gelar “Right” di nama tengahnya. Sekarang, dia juga rajin berbagi ilmu melalui channel Telegramnya : ipphoright.