ENSIKLOPEDIAINDONESIA.COM – Setiap daerah pastinya memiliki tradisi yang berbeda-beda dan mengandung makna tersendiri. Tak terkecuali daerah Lampung, kota yang memiliki julukan Tapis Berseri ini memiliki upacara adat gawi yang digelar untuk merayakan ritual kehidupan, baik itu merayakan kelahiran, menjelang pernikahan atau momen lain didalam kehidupan. Salah satu tujuan dari upacara adat ini adalah sebagai bentuk ungkapan rasa syukur atas nikmat dari Yang Kuasa.
Upacara gawi biasanya hanya digelar oleh masyarakat yang memiliki ekonomi yang sudah mapan, karena upacara adat ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Bagi masyarakat Lampung Pepadun, begawi cakak pepadun sifatnya wajib dilakukan oleh seseorang sebelum menyandang hak untuk menduduki posisi penyimbang yang dilakukan oleh lembaga perwatin adat.
Upacara begawi cakak pepadun sekaligus menjadi penanda perbedaan kebudayaan antara masyarakat Lampung Pepadun yang mendiami wilayah tengah dan Lampung Saibatin yang mendiami daerah pesisir Lampung. Upacara adat besar yang disertai pemberian gelar atau juluk adok memang menjadi ciri khas dari adat Lampung Pepadun.
Dalam begawi, terkandung nilai-nilai egaliter dan keterbukaan karena setiap orang yang menyelenggarakannya bisa mendapatkan gelar adat sementara masyarakat Lampung Saibatin hanya mengenal pemberian gelar adat berdasarkan garis keturunan. Selain itu, dalam masyarakat Lampung Saibatin orang yang berhak menerima gelar adat hanya laki-laki yang sudah menikah. Ini tentu berkebalikan dengan apa yang ada dalam begawi yang dilakukan masyarakat Lampung Pepadun di mana perempuan dan orang yang belum menikah juga bisa mendapatkan gelar.