Pasar apung atau pasar terapung yang banyak ditemui di wilayah Kalimantan merupakan pasar tradisional yang hampir seluruh aktivitasnya dilakukan diatas air dengan menggunakan jukung atau perahu kayu kecil, di Indonesia yang paling terkenal adalah Pasar Apung di provinsi Kalimantan Selatan. Pasar Apung Kal-Sel ini memulai aktivitasnya sejak subuh hingga pukul 10 pagi. Pasar Apung tidak memiliki organisasi seperti pada pasar tradisional pada umumnya sehingga tidak tercatat berapa banyak jumlah pedagangnya. Pasar ini terbilang unik tidak hanya aktivitasnya yang dilakukan diatas sungai, pedagang maupun pembeli tidak terpaku di satu tempat namun berpindah mengikuti arus sungai. Suasana khas yang bisa anda lihat yakni kondisi perahu besar dan kecil milik penjual dan pembeli yang berpidah kesana kemari, pedagang disana mayoritas adalah wanita. Barang yang dijual beraneka ragam dari mulai sayur-sayuran, buah-buahan, ikan-ikanan, serta berbagai barang kebutuhan rumah tangga tersedia di pasar ini.
Tidak bisa dipungkiri, pasar apung mempunyai daya tarik tersendiri yang justru bisa dijadikan objek wisata.
Kegiatan jual beli dengan konsep seperti ini jarang ditemui sehingga menjadi atraksi yang menarik bagi wisatawan, bahkan harapannya bisa dapat dikembangkan menjadi desa wisata sehingga bisa menjadi pembentuk citra dalam promosi bisnis pariwisata daerah Kalimantan Selatan. Sayangnya kondisi pasar apung dewasa kini mengalami ancaman kepunahan, transaksi atau aktivitas perdagangan tidak seramai dulu. Dulu bisa sampai 300-an lebih pedagang, kini mungkin hanya tersisa puluhan, modernisasi juga menjadi salah satu faktor mulai terkikisnya pasar apung ini. Ditambah lagi sarana transportasi darat sudah sangat berkembang sehingga sungai tidak lagi menjadi sarana perjalanan utama. Melihat kondisi ini pemerintah provinsi setempat melakukan aksi pelestarian, tahun 2009 mulai dibangun kampung wisata di sekitar pasar terapung Kuin Selatan. (Arisca Meir/inloveindonesia.com) (Foto: life.viva.co.id; kabarindonesia.com)A