Mbaru Niang, Yang Terjaga Dari Suku Wae Rebo

0
701
Foto : indonesiatrip.id

ENSIKLOPEDIAINDONESIA.COM – Indonesia memiliki banyak suku-suku yang tersebar di seluruh kepualauan Indonesia. Hampir setiap suku memiliki kekhasannya sendiri-sendiri, mulai dari bahasa, adat-istiadat, kuliner, hingga rumah adat. Salah satu desa di Flores, Nusa Tenggara Timur, memiliki salah satu rumah adat terunik di Indonesia. Penghuni desa tersebut adalah suku Wae Rebo.

Mbaru Niang merupakan sebuah bangunan (rumah) yang berbentuk kerucut dengan tinggi sekitar 15 meter, Dengan atap yang hampir menyentuh tanah. Atap Mbaru Niang terbuat dari ijuk atau ilalang dengan kerangka yang berasal dari bambu. Tiang-tiang utama Mbaru Niang dibuat dari kayu worok yang kuat. Biasanya setiap rumah diisi enam sampai delapan keluarga.

Mbaru Niang sendiri memiliki 5 tingkat yang memiliki fungsi yang berbeda-beda di setiap tingkatnya. Untuk lantai pertama, disebut lutur atau tenda yang digunakan oleh pemilik rumah untuk melakukan kegiatan sehari-hari, atau sebagai tempat tinggal dan berkumpul bagi keluarga. Lantai kedua Mbaru Niang berupa loteng atau biasa disebut lobo, yang berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan bahan makanan dan barang sehari-hari. Untuk lantai ke tiga disebut lentar, digunakan untuk menyimpan benih tanaman hasil bercocok tanam.

Sedangkan lantai ke empat disebut lempa rae, disediakan sebagai tempat untuk menyimpan hasil panen apabila terjadi kekeringan. Dan untuk lantai ke lima disebut hekang kode, suku Wae Rebo menjadikan tempat ini sebagai tempat untuk meletakan sesajian kepada para leluhur. Sayangnya, karena minim informasi tentang Mbaru Niang, keberadaan Mbaru Niang sempat mengalami kerusakan karena termakan usia.

Hingga pada akhirnya pada tahun 2008, seorang arsitek dari Jakarta bernama Yoris Antar datang dan menggerakan suku Wae Rebo untuk pemngumpulan dana pelestarian rumah adat ini. Kecintaannya pada warisan budaya Indonesia ini membuahkan hasil. Pada tahun 2012 lalu, masyarakat Wae Rebo mendapatkan penghargaan “Asia Pacific Heritage Awards for Cultural Heritage Conservation” dari UNESCO, atas upaya dalam melestarikan  Mbaru Niang. Ini merupakan penghargaan tertinggi dalam bidang pelestarian warisan budaya dari UNESCO bagi individu atau organisasi yang sukses melakukan konservasi terhadap bangunan sejarah dan budaya lokal.

Tinggalkan Komentar