Nyok kita nonton ondel-ondel Nyok!!
Nyok kita ngarak ondel-ondel Nyok!!
Ondel-ondel ada anaknya nye
Anaknya ngider-der ideran
Siapa yang tidak kenal dengan lirik lagu diatas. Lagu yang dinyanyikan oleh Benyamin Syueb ini menceritakan salah satu kesenian khas Betawi ini. Meski bercerita tentang kesenian khas Betawi, tapi lagu ini sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia.
Ondel-ondel sendiri berbentuk seperti boneka raksasa yang tingginya sekitar 2.5 – 5 meter. Kerangka ondel-ondel terbuat dari bambu, dan dibuat seperti kurungan ayam agar mudah saat membawanya dan menggerakannya. Untuk pakaian yang dikenakan oleh ondel-ondel ini tampak seperti busana pengantin khas Betawi dan juga dilengkapi perhiasan. Wajah ondel-ondel berupa wajah laki-laki dan wanita yang cenderung terkesan agak menyeramkan karena matanya yang besar dan rambut diatasnya. Biasanya wajah ondel-ondel pria berwarna merah, dan wajah ondel-ondel wanita berwarna putih.
Konon pada zaman dahulu, sebelum datangnya Islam, Ondel-ondel dijadikan sebagai penolak bala dan azimat. Ondel-ondel diperumpamakan sebagai leluhur penjaga untuk mengusir roh-roh jahat yang menganggu manusia. Jadi tidak heran jika wajah ondel-ondel terlihat menyeramkan. Selain itu ondel-ondel juga sebagai kelengkapan ritual setelah panen padi. Ondel-ondel juga terpengaruh agama Hindu. Ondel-ondel sering dilambangkan sebagai dewa-dewa penyelamat.
Seiring dengan pergantian zaman, kini ondel-ondel lebih dikenal sebagai hasil seni budaya Betawi. Ondel-ondel sering digunakan sebagai penyemaraka acara-acara yang diadakan oleh masyarakat Betawi seperti pesta-pesta rakyat dan penyambutan tamu kehormatan. Musik yang mengiringi ondel-ondel juga khas, tapi tidak memilki musik yang tetap, tergantung rombongan pembawanya. Kadang ada yang menggunakan tanjidor, musik ningnong, gendang pencak betawi dan rebana ketimprung. Ketika musik-musik itu mulai didendangkan, ondel-ondel akan mulai menari sesuai irama. (Hikari/ensiklopediaindonesia.com) (Foto: jelajah-nesia.blogspot.com; ngegaulnyok.blog.com)