Bagi anda yang tinggal di luar Jawa, mungkin masih asing dengan panganan yang satu ini, Oncom. Jelas saja, karena oncom memang paling dikenal sebagai makanan khas Jawa, khususnya Jawa Barat. Oncom paling sering diolah menjadi sambal oncom atau dijadikan bahan isi untuk Comro, gorengan yang terbuat dari singkong dan diberi oncom sebagai isinya (Comro : oncom ing jero).
Oncom sendiri merupakan makanan olahan yang berasal dari kedelai, gizinya mirip dengan tahu dan tempe, mengandung protein dan lemak yang baik bagi tubuh. Proses pembuatan oncom hampir mirip dengan tempe, yaitu melalui proses fermentasi yang dilakukan oleh beberapa jenis kapang. Bedanya tempe dengan oncom adalah jika tempe sudah bisa dikonsumsi ketika kapang belum menghasilkan spora, sedangkan oncom dikonsumsi setelah kapang menghasilkan spora.
Oncom di Indonesia ada dua macam, oncom merah dan oncom hitam. Kalau oncom merah berasal dari bungkil tahu (kedelai yang telah diproses menjadi tahu), sedangkan oncom hitam berasal dari bungkil kacang tanah (kacang tanah yang telah diekstrak untuk diambil minyaknya), biasanya oncom dicampur dengan tepung singkong / tapioka dalam proses pembuatannya untuk menghasilkan tekstur yang lebih lunak.
Meskipun oncom dibuat dari ampas atau bisa dibilang sebagai limbah, tapi kandungan gizi didalamnya masih tinggi, sehingga masih bisa dimanfaatkan sebagai sumber pangan yang lebih murah bagi manusia.
Di Jawa Barat oncom bisa diolah menjadi berbagai macam makanan lezat. Tak hanya makanan main course saja, tapi juga bisa dijadikan cemilan asyik saat bersantai. Anda bisa mengolah oncom menjadi nasi tutug oncom, sambal oncom, pepes oncom, atau oncome goreng tepung. (Hikari/ensiklopediaindonesia.com) (foto: itomkiw.wordpress.com; wikipedia.org)