Sembilan Atlet Mengumandangkan Lagu Indonesia Raya di Olimpiade

0
110

Olimpiade Helsinki Finlandia tahun 1952 merupakan kali pertama keikutsertaan Indonesia di kancah olahraga internasional. Indonesia sempat absen mengikuti Olimpiade pada tahun 1964 di Tokyo, Jepang dan pada tahun 1980 di Moskwa, Uni Sovyet karena memboikot sehubungan aksi invansi Soviet ke Afganistan.

Prestasi terbesar Indonesia sebagai peserta Olimpiade diraih oleh cabang olahraga bulutangkis, yaitu di Olimpiade Barcelona 1992, Atlanta 1996, Sydney 2000, Athena 2004 dan Beijing 2008. Berikut ini sembilan atlet bulutangkis yang mengumandangkan lagu Indonesia Raya di Olimpiade:

1. Alan Budikusuma
Di final tunggal putra cabang olahraga bulutangkis di Olimpiade Barcelona, Kontingen Indonesia sudah memastikan meraih medali emas dikarenakan terjadi All Indonesian Final. Di partai final tersebut mempertemukan Alan Budikusuma dengan Ardi Bernadus Wiranata. Faktor pengalaman dan kematangan emosional Alan Budikusuma mampu menaklukan semangat muda Ardi BW dengan dua set langsung. (15-2 dan 18-13).

Prestasi Alan Budikusuma: Juara Belanda Terbuka (1989) l Juara Thailand Terbuka (1989 dan 1991) l Juara Cina Terbuka (1991) l Juara Jerman Terbuka (1992) l Juara Tunggal Putra Olimpiade Barcelona (1992) l Juara Piala Dunia (1993) dan Juara Malaysia Terbuka (1995).

Dengan prestasi yang ditorehnya bagi dunia bulutangkis Indonesia, Alan Budikusuma memperoleh Tanda Kehormatan Republik Indonesia “Bintang Jasa Utama”.

2. Susi Susanti
Perempuan kelahiran Tasikmalaya Jabar, 11 Februari 1971, menjadi satu-satunya perempuan Indonesia hingga saat ini yang berhasil meraih medali emas di ajang Pesta Olimpiade. Keberhasilan Susi Susanti meraih medali emas setelah menghempaskan Bang Soo-hyun di partai final.

Jalannya pertandingan di partai final ini benar-benar menguras energi dan emosi bagi Susi Susanti. Partai Final yang dilangsungkan dengan rubber set ini dimulai dengan drama kekalahan Susi Susanti di set pertama dengan skor 5-11, setelah itu Susi Susanti mampu mengendalikan pertandingan dengan dua kemenangan di set kedua (11-5) dan set ketiga (11-3).

3. Ricky Subagja dan Rexy Mainaky 
Duet maut di dunia bulutangkis ini memang menjadi raja di eranya mereka berdua. Kekompakan mereka berdua mengantarkan Kontingen Indonesia meraih emas di Olimpiade Atlanta 1996. Kemenangan Ricky/Rexy dilalui dengan rubber set mengalahkan ganda Malaysia Cheah Soon Kit dan Yap Kim Hock. (5 – 15 , 15 -13 , 15 -12). Di ajang pesta olahraga terbesar di dunia ini, Indonesia meraih 1 medali emas, 1 perak dan 2 perunggu.

4. Candra Wijaya dan Tony Gunawan
Sekali lagi ganda putra Indonesia Candra Wijaya dan Tony Gunawan meneruskan tradisi emas bulutangkis di ajang Olimpiade 2000 Sydney dengan menghempaskan perlawanan dari ganda putra Korea, Lee Dong-soo dan Yoo Yong-sung.

5. Taufik Hidayat
Olimpiade Athena 2004 Indonesia kembali berjaya meraih emas bulutangkis melalui Taufik Hidayat yang berhasil menyudahi perlawan dari tunggal putra Korea Selatan Shon Seung Mo dengan skor 15- 8, 15 – 7. Prestasi yang diraih Taufik Hidayat sangatlah fenomenal karena pada masa tersebut prestasi dan popularitasnya sedang berada di puncak, Prestasi ini melengkapi gelar yang sudah diraihnya yaitu medali emas lain yang ia peroleh di Asian Games 2002. Selain itu prestasi yang ditorehkan Tuafik Hidayat, yaitu menjuarai Indonesia Terbuka: 1999, 2000, 2002, 2003, 2004, dan 2006.

6. Hendra Setiawan dan Markis Kido
Tidak mau kalah dengan para seniornya pasangan ganda putra Markis Kido dan Hendra Setiawan meraih medali emas di Olimpiade Beijing 2008. Kemenangan mereka pun patut di acungi jempol karena berhasil mengalahkan kandidat kuat Fu Haifeng/Cai yun dengan skor 11 – 21, 21 – 11, 21 – 16. Kemenangan ini menjadi fenomenal karena Markis Kido dan Hendra Setiawan diposisikan sebagai underdog melawan Fu Haifeng/Cai yun, mengingat mereka adalah favorit para pengamat dan insan bulutangkis dunia.

Namun sayang di Olimpiade London 2012, tradisi emas di cabang olahraga bulutangkis terhenti. Semoga dengan artikel ini menjadi penyemangat kita untuk memberi motivasi dan doa bagi atlet bulutangkis Indonesia meneruskan tradisi emas di Olimpiade agar menjadi inspirasi bagi cabang olahraga yang lain. (aanardian/ensiklopediaindonesia.com)

Tinggalkan Komentar