Dari namanya pastinya anda penasaran kenapa pulau ini dinamakan Pulau Tanjung Putus. Mungkin ada yang berpikir kalau dulu pulau ini tempatnya banyak orang yang putus cinta, tapi bukan itu sejarahnya. Pulau ini dinamakan Pulau Tanjung Putus karena dulunya daratan dari pulau ini terhubung dengan Pulau Sumatera. Namun karena terkikis erosi laut, keran itu hingga kin daratan ini menjadi pulau yang terpisah dari daratn Sumatera.
Pada awalnya Pulau Tanjung Putus bukan merupakan tempat rekreasi, namun seiring perkembangan wisata di Indonesia, kini ini Pulau Tanjung Putus telah dikelola untuk tempat wisata lokal maupun asing. Panorama yang menyejukan mata serta pantainya yang bersih menjadi daya tarik utama pulau ini.
Untuk sampai ke Pulau Tanjung Putus, dari Kota Bandar Lampung Anda harus menuju ke Kampung Ketapang yang berjarak kira-kira 35 km dengan waktu tempuh kurang lebih 45 menit. Kampung Ketapang itu sendiri adalah kampung nelayan yang juga sekalian sebagai dermaga untuk pengunjung ke Pulau Tanjung Putus. Anda bisa menitipkan kendaraan Anda di kampung ini. Dari sini, untuk menuju Pulau Tanjung Putus, Anda harus menyewa perahu bermotor. Biasanya Anda dikenakan biaya Rp.400.000 pulang pergi.
Pertama kali anda menjejakan kaki anda di pulau ini, Anda bisa langsung menikmati pantai yang indah, berenang, menyelam dan lain sebagainya. Jika anda ingin bermalam, fasilitas disini sudah cukup lengakap, Anda bisa bermalam di cottage yang menyediakan kamar dan makanan sesuai pesanan Anda.
Bagi anda yang hobi berenang, pantainya sangat landai dan airnya berwarna biru jernih dan sangat bersih, sebagian pantai dipenuhi dengan karang yang indah, sehingga selain berenang kita pun dapat menikmati pemandangan karang, tentu saja kita harus hati-hati supaya kaki tidak terluka.
Setelah puas berenang di Pantai, berjalan menyusuri pantai dengan pasirnya yang putih bisa melepaskan lelah. Hamparan pasir putih yang luas dengan barisan pohon kelapa yang melambai menambah indahnya pemandangan. Desiran angin dan sinar matahari yang lembut di senja hari menemani perjalanan. (ensiklopediaindonesia.com) (foto: lostpacker)