Seiring dengan perkembangan teknologi, tentu saja banyak efek yang terbawa. Salah satu perkembangan teknologi yang paling marak adalah penggunaan social media (Socmed). Berbagai jenis social media pun banyak digandrungi masyarakat seperti facebook, twitter, maupun instagram. Tentu saja segala sesuatu tidak selalu membawa pengaruh positif saja. Terlebih teknologi yang juga membawa perubahan besar bagi masyarakat. Pengguna social media sebagian besar adalah para remaja yang keadaan psikis nya belum sempurna. Karena itu, mengingat efek dan pengaruhnya, penggunaan social media pada remaja harus benar-benar diawasi. Karena socmed bisa merusak kesehatan mental. Berikut penjelasan alasan mengepa Socmed dapat merusak kesehatan mental pengguna.
Alasan Socmed Bisa Merusak Kesehatan Mental :
1. Rasa Iri
Alasan pertama mengapa socmed bisa merusak kesehatan mental adalah rasa iri. Sesuatu yang wajar bagi manusia jika merasa iri melihat keberhasilanĀ orang lain. Tergantung individual, rasa iri itu akan dijadikan sebagai motivasi atau akan selalu menjadi rasa iri yang menggerogoti hatinya. Kepopuleran social media membuat seseorang bisa mempublis apa yang ia inginkan, termasuk keberuntungan dan kesuksesannya. Contohnya saja kita sering melihat orang-orang yang memerkan berlibur di luar negeri, menginap di tempat mewah, ataupun bersantap di restoran mahal. Secara tidak sadar, hal ini membentuk rasa pamer di diri si pengupload, dan menimbulkan rasa iri bagi yang melihatnya.
2. Obsesi
Tak sulit sekarang ini melihat orang yang tak bisa diam tanpa ponsel di genggamannya. Hamper setiap saat pasti mereka mengecek ponselnya. Entah itu untuk chatting ataupun melihat apa yang ada di timeline social media mereka. Kecanduan pada ponsel ini bisa disamakan dengan kecanduan pada rokok ataupun narkoba. Karena itu, kita tetap harus bijak menggunakan ponsel pintar.
3. Curiga
Alasan terakhir mengapa socmed bisa merusak kesehatan mental adalah timbulnya rasa curiga. Tak hanya bagi remaja saja yang psikisnya masih labil. Ternyata social media juga kurang baik bagi yang sudah berumah tangga. Contohnya saja rasa curiga seorang istri pada suaminya. Istri selalu merasa curiga dengan teman-teman wanita suaminya di social media. Selalu memeriksa siapa saja yang merespon unggahan foto atau status suaminya. Hal ini tentu saja tidak sehat bagi hubungan pasangan suami istri. Banyak kasus perceraian yang berawal dari social media. Sebagian besar penyebab perceraiannya adalah pasangan yang ketahuan selingkuh dengan teman di social medianya.
Jadi bijak-bijaklah menggunakan social media. Sesuatu yang awalnya baik, jika tidak digunakan semestinya juga akhirnya akan membawa efek buruk bagi penggunanya.